Rangkuman Materi Sumpah Pemuda Kls 8 SM 2
Arti dan Makna Sumpah Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan
Republik Indonesia.
Sejak berdirinya Budi Utomo, bangsa Indonesia
mulai bangkit. Mulai saat itu berdirlah organisasi kepemudaan seperti:
a. Trikoro Dharmo
Didirikan oleh mahasiswa STOVIA pada tahun
1915 yang merupakan embrio dari Jong Java. Pendirinya R. Satiman Wiryosanjoyo.
tujuan
Trikoro Dharmo sebagai berikut.
a.
Mempererat tali persaudaraan antar
siswa-siswi Bumi Putra pada sekolah menengah dan kejuruan.
b.
Menambah pengetahuan umum bagi anggotanya.
c.
Membangkitkan dan mempertajam peranan untuk segala bahasa
dan budaya.
Dalam kongres pertamanya di Solo
pada tanggal 12 Juni 1918, Trikoro Dharmo mengubah namanya menjadi Jong Java
organisasi
ini menghapus sifat Jawa-sentris serta mulai terbuka bekerja sama dengan
pemuda-pemuda bukan Jawa.
b. Jong Sumatranen Bond
Merupakan organisasi kepemudaan persatuan
pemuda pelajar Sumatra. Didirikan pada taun 1917 di Jakarta.
Pada Kongres ketiga, Jong Sumateranen Bond melontarkan
pemikiran Moh. Yamin, yaitu anjuran agar penduduk Nusantara menggunakan bahasa
Melayu sebagai bahasa pengantar dan bahasa persatuan.
c. Jong Ambon
Berdiri pada tahun 1918. Kemudian disusul
berdirinya jong Minahasa tahun 1918 dan Jong Celebes tahun 1919.
Jong Ambon didirikan pada tahun 1918. Selanjutnya, antara
tahun 1918–1919, berdiri Jong Minahasa dan Jong Celebes. Salah satu tokoh yang
lahir dari persatuan pemuda Minahasa adalah Sam Ratulangi
Organisasi Pemuda lainnya yang bergerak untuk mewujudkan
cita-cita Indonesia merdeka adalah Sekar Rukun (1919), Jong Betawi (1927), dan
Jong Bataks Bond (1925). Semua organisasi di atas nantinya mendorong lahirnya
Sumpah Pemuda.
Organisasi kepemudaan yang tidak berlatar belakang suku dan
kedaerah an adalah Perhimpunan Indonesia. Perhimpunan Indonesia paling gencar
mengumandangkan persatuan bangsa Indonesia di Belanda. Perhimpunan Indonesia
beranggotakan para pemuda dari berbagai suku dan pulau di Indonesia. Lahirnya
berbagai organisasi pemuda dan adanya keinginan pemuda untuk bersatu, para
pemuda menghimpunkan dirinya dalam Kongres Pemuda.
Kongres Pemuda I berhasil merumuskan dasar-dasar pemikiran bersama.
Kesepakatan itu meliputi dua hal berikut.
a.
cita-cita Indonesia merdeka menjadi cita-cita semua pemuda
Indonesia, dan
b.
semua perkumpulan pemuda berdaya upaya
menggalang persatuan organisasi pemuda dalam satu wadah.
Kongres Pemuda II, atau dikenal sebagai Kongres Pemuda 28
Oktober 1928, dilaksanakan dalam tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh
penggagasnya, organisasi Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) yang
beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia. Kongres tersebut dihadiri
oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan, yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong
Celebes, Jong Sumateranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dan lainnya
serta pengamat dari pemuda Tionghoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan
Hok, Oey Kay Siang, dan Tjoi Djien Kwie.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke
Jongenlingen Bond (KJB) Waterlooplein dulu Lapangan Banteng. Dalam sambutannya,
Ketua PPPI Sugondo Djojopoespito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat
persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad
Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dan pemuda. Menurutnya, ada lima
faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum
adat, pendidikan, dan kemauan.
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java
Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan
Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan
kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di
rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Rumusan Sumpah Pemuda ditulis oleh Moehammad Yamin pada
selembar kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato
pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan
kemudian dijelaskan secara panjang lebar oleh Muh. Yamin.
PERTAMA : Kami Poetera dan
Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri
Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah yang Satu, Tanah Indonesia).
KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia,
Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia. (Kami Putra dan Putri
Indonesia, Mengaku Berbangsa yang Satu, Bangsa Indonesia).
KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia,
Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia. (Kami Putra dan Putri
Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).
Memaknai Semangat
Kejuangan Pemuda Indonesia.
Adapun nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Sumpah Pemuda
adalah sebagai berikut.
1. Cinta Bangsa dan
Tanah Air
Sumpah
Pemuda berisi ikrar satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu bahasa
Indonesia. Inilah wujud dari rasa cinta bangsa dan tanah air (nasionalisme)
yang dinyatakan para pemuda di tahun 1928. Cinta terhadap bangsa dan tanah air
artinya kita setia dan bangga terhadap bangsa dan negara Indonesia.
2. Persatuan
Sumpah
Pemuda dirumuskan dan diikrarkan oleh pemuda dari daerah, suku, agama, dan
golongan yang berbeda. Perbedaan tidak menjadi penghalang bagi para pemuda
untuk bersatu dalam satu wadah, yakni satu bangsa Indonesia.
Ikrar ini kemudian dilanjutkan dalam bentuk bersatu padu
untuk berjuang melawan penjajah demi mendapatkan kemerdekaan. Para pemuda
benar-benar sadar jika berjuang tanpa persatuan, tak akan menang dan berhasil.
Penjajahan tak mungkin berakhir jika rasa persatuan tidak tercipta antarpemuda
dan pemudi di seluruh tanah air Indonesia. ”Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita
Runtuh” itulah gambaran pentingnya persatuan bagi bangsa Indonesia.
3. Sikap Rela
Berkorban
Rela
berkorban artinya kesediaan dengan ikhlas untuk memberikan segala sesuatu yang
dimilikinya, sekalipun menimbulkan penderitaan bagi dirinya sendiri. Rela
berkorban untuk kepentingan banyak orang terlebih untuk kepentingan bangsa dan
negara akan memperkuat persatuan dan kesatuan.
4. Mengutamakan
Kepentingan Bangsa
Sumpah
Pemuda dan perjuangan pemuda merebut kemerdekaan menunjukkan bahwa para pemuda
tak mementingkan daerah atau golongannya masing-masing. Pemuda hanya memikirkan
bagaimana bangsa Indonesia dapat bersatu padu untuk mengusir penjajah dan
mencapai kemerdekaan.
5. Dapat Menerima
dan Menghargai Perbedaan
Perbedaan
latar belakang daerah, suku, dan agama peserta Kongres Pemuda tidak menyurutkan
tekad pemuda untuk bersatu. Berbagai perbedaan bukan untuk dipermasalahkan
melainkan untuk diterima dan dihargai sebagai sebuah kekayaan bangsa Indonesia.
Pemuda menerima dan menghargai perbedaan demi terwujudnya satu bangsa, yaitu
Indonesia.
6. Semangat Persaudaraan
Semangat
persaudaraan dilandasi oleh semangat kekeluargaan. Kekeluargaan di dasarkan
saling menyayangi dan bertanggung jawab dalam mempertahankan nilai-nilai
keluarga. Sikap kekeluargaan dalam masyarakat Indonesia bukan hanya didasarkan
oleh ikatan darah.
7. Meningkatkan Semangat Gotong Royong atau Kerja
Sama
Gotong
royong berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan.
Gotong royong merupakan budaya bangsa Indonesia. Gotong royong merupakan suatu
usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela oleh semua
warga menurut batas kemampuannya masing-masing. Gotong royong juga memiliki
nilai kerja sama.
Nilai Semangat Sumpah Pemuda Masa Sekarang.
Sejarah
Indonesia membuktikan bahwa para pemuda telah mampu mengelola perbedaan di
antara mereka. Perbedaan menjadi pendorong persatuan dalam melawan penjajah
Belanda.
Dengan
semangat Sumpah Pemuda, perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan penjajah
tidak lagi bersifat kedaerahan.
Sumpah
Pemuda juga telah meleburkan ambisi kesukuan, keagamaan, golongan menjadi
ambisi nasional.Pada akhirya bangsa kita terbebas dari penjajahan .
Nilai
Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari hari :
Makna
dan nilai-nilai dari Sumpah pemuda seperti yang telah disebutkan diatas dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, maupun pada lingkungan masyarakat. Beberapa diantaranya
seperti:
1.
Lingkungan
Keluarga
nilai-nilai
Sumpah Pemuda. Beberapa contohnya seperti:
§ Selalu
menjaga sikap saling menghormati dan saling mendukung antar anggota keluarga.
§ Menerapkan
sikap saling tolong-menolong sesama anggota keluarga, artinya jika terdapat
salah satu anggota yang membutuhkan bantuan keluarga sebagai lingkungan
terdekat harusnya bisa menolong satu sama lain.
§ Saling
menghargai pendapat yang dimiliki masing-masing anggota keluarga.
§ Saling
mencintai dan menyayangi sesama anggota keluarga, hal ini sama dengan seperti
mencintai bangsa Indonesia karena seluruh anggota bangsa Indonesia juga
merupakan bagian atau satu keluarga Indonesia.
2.
Lingkungan
Sekolah
§ Tidak
membeda-bedakan teman karena memang dilingkungan sekolah pasti setiap orang
berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, namun sebagai bangsa Indonesia
yang satu dan memiliki nilai penting seperti dalam Sumpah Pemuda maka kita
diajarkan untuk tidak membeda-bedakan teman.
§ Mengikuti
upacara bendera yang diadakan secara rutin dengan tertib juga merupakan contoh
Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari, dimana berarti kita menghormati
bangsa Indonesia serta sejarah perjuang didalamnya.
§ Mematuhi
peraturan sekolah juga dapat mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang
dapat mengarah pada suatu konflik atau masalah, dimana dalam Sumpah Pemuda
justru diajarkan untuk tidak menciptakan konflik karena harus berdasar pada
satu nilai persatuan.
3.
Lingkungan Masyarakat
§ Bekerja
bakti secara bersama-sama dalam menjaga lingkungan masyarakat yang bersih,
aman, dan juga nyaman bagi seluruh warga masyarakat yang berada atau tinggal
didalamnya.
§ Menjalin
kerjasama sesama anggota masyarakat untuk mencapai suatu tujuan yang sama,
seperti melakukan pembangunan desa, meningkatkan fasilitas desa, dan lain
sebagainya.
§ Menghargai
dan menghormati satu sama lain sebagai anggota masyarakat yang sama walaupun
berasal dari latar belakang yang berbeda-beda tetapi tetap menjadi satu bagian
lingkungan masyarakat yang sama, dengan begitu juga dapat mencegah munculnya
faktor penyebab konflik sosial.
§ Mengikuti
kegiatan-kegiatan dalam lingkungan masyarakat yang telah diagendakan, dengan
berpartisipasi didalamnya juga mengandung arti nilai persatuan yang penting
untuk diterapkan.
Semangat
Sumpah Pemuda harus tetap ada setelah kemerdekaan bangsa Indonesia diraih.
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia akan hancur apabila bangsa Indonesia
tidak lagi memiliki semangat bertanah air satu, berbangsa satu dan berbahasa
satu, yaitu Indonesia
DARI BERBAGAI SUMBE
Ok ms
BalasHapusmakasih ini sangat membantu
BalasHapuskeren pak
BalasHapusgantenk banget
BalasHapusTerima kasih pak sangat membantu, keren pak 👍
BalasHapusTerima kasih Pak
BalasHapus